05 February 2013

Sakit yang Saya Derita (Part I): Kacamata

Saya akan menceritakan tentang sakit yang saya derita selama ini.

Berawal sekitar bulan Juni 2012 yang lalu, saya mengeluhkan penglihatan saya yang mulai kabur. Tidak kuat melihat cahaya yang berlebih. Mata jadi cepat lelah kalau terlalu lama di depan monitor. Padahal pekerjaan saya selalu membutuhkan kerja di depan monitor. Setiap hari, dari Senin sampai Jumat. Saya pikir mata saya sudah minus, mengingat Ibu dan Bapak adalah pemakai kacamata.

Beranjak dari keluhan tersebut, kemudian saya memeriksakan mata di salah satu toko optik. Hasilnya mata saya normal. Tidak ada minus ataupun plus. Untuk mendapat hasil pemeriksaan yang lebih valid, oleh pengetes mata saya disarankan untuk periksa ke Rumah Sakit Mata dr. YAP yang berlokasi di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta.

Seminggu kemudian saya ke RS Mata dr YAP. Kurang lebih ada empat tindakan medis yang dilakukan kepada saya. Kata dokter, saya ada kecenderungan silinder 1/4, tapi tidak disarankan untuk menggunakan kacamata karena kata beliau "kacamata itu hanya alat bantu melihat, tidak serta merta bisa menyembuhkan". Dokter menyarankan pakai kacamata anti-radiasi saja untuk mengurangi efek buruk dari layar monitor. Satu bulan setelah kontrol, saya harus kontrol lagi untuk melihat bagaimana kemajuan dari kondisi saya. Setelah diperiksa, saya diberikan resep obat. Dua jenis obat tetes mata dan satu jenis multivitamin untuk mata. Total biayanya hampir Rp300.000.

Ketika keluar dari Rumah Sakit saya iseng mampir sebentar ke toko optik milik rumah sakit tersebut yang lokasinya masih berada satu kompleks dengan tujuan untuk survei harga kacamata. Spesifikasi yang saya cari adalah kacamata berlensa normal dengan anti-radiasi dan anti-UV. Untuk lensa saja dengan spesifikasi anti radiasi, paling murah harganya Rp150.000, kalau paling mahal mencapai Rp600.000. Kalau ditambah spesifikasi photogray dan anti-UV harganya bisa mencapai Rp1.500.000. Itu belum termasuk frame. Frame paling murah seharga Rp60.000, paling mahal bisa jutaan. Karena mengetahui harga kacamata yang mahal tersebut, saya mengurungkan niat untuk berkacamata. 

Dari hasil bertanya orang sekitar, saya mendapat info tentang keberadaan dua toko optik yang murah di Yogyakarta, yaitu Optik Kopma UGM dan toko optik depan Kampus UNY (saya lupa namanya). Saya sempat ke Optik Kopma UGM, tapi karena koleksi frame-nya kurang lengkap, saya belum jadi beli di optik tersebut. Kemudian saya ke toko optik depan Kampus UNY, toko optik tersebut berada di selatan jalan. Menjual segala macam lensa kacamata, sementara satu anak buahnya menjual frame di seberang jalan berderet dengan lapak penjual kacamata lainnya. Ternyata memang benar, harga kacamata di sini relatif lebih murah. Dengan spesifikasi yang sama yaitu lensa normal dengan anti-radiasi dan photogray, saya mendapatkan kacamata dengan harga Rp120.000 saja. Itu sudah termasuk frame sehaga Rp40.000. Jika dibandingkan dengan harga di toko optik RS Mata dr. YAP, harga di sini bisa 1/10 harga di sana.

Kacamata berlensa photogray.
Lensa photogray adalah jenis lensa yang bisa menjadi gelap sendiri ketika terkena paparan sinar matahari dan kembali menjadi bening kembali setelah tidak terpapar. Lensa ini melindungi mata akan bahaya sinar UV. Seperti yang saya perlihatkan dalam percobaan sederhana seperti ini:

Ditutup sebagian lensanya dan biarkan terpapar sinar matahari.
Setelah 2-3 menit akan menjadi seperti ini.
Semenjak itu saya selalu berkacamata ketika di depan layar monitor. Sebulan setelah kontrol mata, tidak ada perubahan yang signifikan pada mata saya. Pandangan masih kabur. Obat tetes dari dokter malah membuat mata menjadi pedas. Kemudian mata saya diperiksa lagi dengan metode yang sama dengan sebelumnya. Hasilnya tetap sama: normal. Dokter kemudian memberikan resep yang berbeda. Obat tetes mata yang terasa pedas di mata diganti dengan yang tidak pedas. Biaya total kurang lebih Rp200.000.

Sebulan kemudian obat tersebut habis dan tidak ada kemajuan apa pun. Maka saya memutuskan untuk tidak kontrol lagi, dan masih belum mengetahui apa penyebab kaburnya penglihatan saya. :(

27 comments:

  1. ya ampun wen , aku jadi pengen beli kacamata sepertimu :( kerjaku juga di depan kompi terus e. ./semoga matamu nggak kenapa2 ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya ampun dadat kamu baik sekali. :')
      beli aja dat. kalo ada cari kacamata yg bisa melihat tembus pandang sekalian...

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Wah.. Mas, aku pengen beli kacamata kayak gitu.
    Btw, 2 tahun terakhir mata saya juga rada nggak sehat, sering bgt gatel, tapi nggak minus. 2 kali ke dokter mata diagnosanya alergi debu sama matahari. Trus disuruh beli kacamata anti-UV kayak gitu, tapi di sini mahal amit harganya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. beli aja mbak. biar gak makin parah. sayang sama matanya :)

      Delete
    2. Beli di panorama optic murah dam bagus... itu lensa transition.

      Delete
  4. mas boleh tau ancer2 toko kacamata yg depan uny itu? apa dideretan lapak2 kacamata? terima kasih ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo gk salah namanya Laris'o. Selatan jalan. Ato tanya ke lapak kacamata yg paling barat sblm belokan ke utara. Dia pegawainya.
      Semoga membantu ;)

      Delete
  5. trus saran mas Ars gimana ni? baiknya sy pakai ga kacamata kyk gtu. belakangan mata saya srg nyeri krn hrs kerja di dpn kompi 8 - 10 jam tiap hari. ada manfaat ga ya kira2 klo sy beli?

    Winda di Jogja Barat

    ReplyDelete
  6. kalo saran saya sih mending beli aja mbak. sayang sama matanya. terlebih sering di depan monitor komputer :)

    mencegah kan lebih baik daripada mengobati :)

    ReplyDelete
  7. berarti dengan memakai kaca mata photogrey dapat mengurangi dampak peyakit mata yah
    trim

    ReplyDelete
  8. itu mata selain pandangan kabur. jg sering keluar kotoran kya putih2 gak?

    ReplyDelete
  9. keren kayakna kaca mata itu gan....berarti disana bisa periksa mata sekalian?

    ReplyDelete
  10. dulu saya juga gitu mas kalo berkendara jarak jauh maupun d dpn komputer, mata jadi cepat lelah kadang pusing pas d cek terdiagnosa silinder 1/4, banyak orang bilang ga perlu pake kacamata karena kecil silindernya, tapi setelah saya buat kaca mata silinder ternyata sangat membantu saat mata mulai lelah khususnya saat berkendara keluar kota (kaca mata dipakai jika diperlukan saja), jadi saran saya jika sudah positif silinder 1/4, minta saja resep dari dokter mata n dibuat kacanya.
    Salam Kenal

    ReplyDelete
  11. Mas posisi optik murah itu pas depan kampus UNY ya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang butuh kacamata standar optik dengan harga pelajar. Laris'o kacamata cp 081804257367. Pin bb 7fbe352c

      Delete
    2. Yang butuh kacamata standar optik dengan harga pelajar. Laris'o kacamata cp 081804257367. Pin bb 7fbe352c

      Delete
    3. Yang butuh kacamata standar optik dengan harga pelajar. Laris'o kacamata cp 081804257367. Pin bb 7fbe352c

      Delete
  12. Sekedar info... lokasi laris'so kacamata depan UNY jl colombo sebelah barat fotocopy sahara. New pin bb 5957C3FF no telp masih yg lama 081804257367. Trima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas tokonya buka sampai jam brp ya ? makasih

      Delete
  13. mbak, klo dlu periksa di YAP brp ya ?

    ReplyDelete
  14. Konsultasi masalah kesehatan. Dan pengobatan yg tr baik tanpa epeksamping tanpa oprasi dengan saya langsung dr.yusuf spak...
    Hp:085361675232
    Bbm: 7cb2b113
    SAYA TIDAK MELAYANI KONSULTASI VIA SMS / MC.

    ReplyDelete
  15. Biaya 300ribu itu biaya sejak pemeriksaan pertama mas?

    ReplyDelete
  16. Q jg begigu mas pandangan kabur... sy jg pake kacamata.. karna sy jg mederita hipotiroid leher membengkak

    ReplyDelete

 
;